TRIBUNNEWS.COM - Dengan mewabahnya kasus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) di Korea Selatan di mana ditemukan 30 kasus dan telah menewaskan dua warga, pemerintah Indonesia sampai saat ini belum mengeluarkan pembatasan kepergian (travel warning) ke negeri Ginseng tersebut.
Namun, Kementerian Kesehatan mengingatkan masyarakat Indonesia yang akan bepergian ke Korea Selatan selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah ini.
MERS-CoV merupakan suatu strain baru virus Corona yang belum pernah ditemukan menginfeksi manusia sebelumnya. Berdasarkan laporan WHO, sejak September 2012 sampai September 2013, telah ditemukan 130 kasus konfirmasi MERS-CoV dengan 58 kematian (CFR: 44,6%).
MERS-CoV mulanya berjangkit di Arab Saudi dan menyebar ke Eropa serta dapat menyebar ke negara lain. Gejala umum MERS CoV antara lain batuk, demam dan sesak napas.
Di seluruh dunia terdapat 1.161 kasus MERS CoV (di lebih dari 20 negara, sebagian besar di Arab Saudi dan Timur Tengah lainnya, di Asia ada di Korea Selatan, Tiongkok dan Malaysia), dengan tingkat kematian mencapai 436 jiwa.
Kementerian Kesehatan menganjurkan kepada masyarakat Indonesia yang dalam waktu dekat akan bepergian ke Korea Selatan untuk melakukan:
- Rajin cuci tangan pakai sabun (CTPS), karena sudah terbukti kegiatan ini menurunkan penularan MERS CoV.
- MERS CoV lebih banyak terjadi pada mereka yang mempunyai sakit kronik sebelumnya, seperti paru, jantung, hipertensi, diabetes melitus. Oleh karena itu sebelum berangkat periksakan diri Anda terlebih dahulu ke dokter di tanah air, cek keadaannya dan bawa obatnya.
- Selama di Korea Selatan batasi kontak dengan mereka yang mengalami gangguan pernapasan, seperti Influenza Like Illness, dan batasi kunjungan ke klinik atau RS yang menangani MERS CoV.
- Jika selama di Korea Selatan (dan 14 hari sesudah kembali ke Indonesia) ada keluhan batuk, pilek, panas dan keluhan pernapasan lain, segera hubungi petugas kesehatan dan sampaikan riwayat kunjungan ke Korea Selatan kepada petugas kesehatan.
- Selalu memantau perkembangan MERS CoV di Korea Selatan dari waktu ke waktu dan ikuti rekomendasi yang dikeluarkan.
Sementara itu World Health Organization (WHO) dalam kaitannya terhadap MERS CoV memberikan saran sebagai berikut :
- Semua negara anggota dihimbau meningkatkan surveilans terhadap kasus Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan gejala yang tidak biasa.
- Langkah-langkah pencegahan dan pengendalian infeksi sangat penting dilakukan untuk mencegah kemungkinan penyebaran Mers CoV di fasilitas pelayanan kesehatan. Karena gejala awal Mers-CoV tidak spesifik dan sulit teridentifikasi, petugas kesehatan harus selalu menerapkan SOP tindakan pencegahan terhadap semua pasien, terlepas dari diagnosis mereka.
- Bagi penderita diabetes, gagal ginjal, penyakit paru-paru kronis, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang dianggap berisiko tinggi terhadap infeksi Mers-COV, harus menghindari kontak dekat dengan hewan, terutama unta, ketika mengunjungi peternakan, pasar, atau daerah yang berpotensi tinggi menyebarkan virus. Selain itu, cucilah tangan secara teratur sebelum dan setelah menyentuh hewan. Hindari pula kontak dengan hewan yang sakit. Orang harus menghindari kencing unta dan jangan minum susu mentah unta atau makan daging yang belum dimasak dengan benar.
- WHO tidak menyarankan skrining khusus pada pintu masuk negara dan tidak merekomendasikan penerapan pembatasan perjalanan atau perdagangan apapun.
Berita dan info kesehatan lebih lanjut dapat dilihat di laman www.depkes.go.id dan www.sehatnegeriku.com. (advertorial)