Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panitia seleksi calon pimpinan KPK harus kerja ekstra, guna menepis anggapan masyarakat yang meragukan seluruh anggota perempuan pilihan Presiden Joko Widodo hanya eksperimen.
"Dari awal semua pihak banyak meragukan, pansel ini untuk KPK atau PKK? Banyak yang anggap ini cuma eksperimen. Kalau dulu, pansel laki-laki semua dianggap gagal, akhirnya dibuat perempuan semua. Lama-lama nanti kalau perempuan ini gagal juga, pansel bisa waria semua," kata Adhie Massardi di Jakarta, Selasa (30/6/2015).
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) itu menilai anggota pansel KPK tak semua bebas dari kepentingan dan memiliki integritas tinggi mengenai pemberantasan korupsi. Ada harapan pansel menjalani uji publik minimal satu tahun.
"Hanya ada dua yang berintegritas, yang lain titipan. Saya termasuk pesimis melihatnya. Kalau cuma dua lawan tujuh ya susah. Ini yang harus diwaspadai, nanti uji publik harus diberi jangka waktu yang lama," kata Adhie.
Ia tak menjelaskan siapa dua anggota pansel KPK yang dimaksud berintegritas dan lainnya titipan. Sehingga publik tidak harus mewaspadai siapa.