TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui TNI AU masih mengoperasikan banyak pesawat yang diproduksi puluhan tahun lalu.
Pesawat tersebut salah satunya adalah Pesawat Hercules C-130 yang diproduksi pada 1964, yang jatuh di Medan, Sumatera Utara, kemarin, Selasa (30/6/2015).
Namun demikian bukan berarti pesawat-pesawat tersebut pesawat yang tidak layak. Ia memastikan pesawat TNI AU dirawat dengan baik, sehingga layak untuk diperasikan. Ia menyebut tahun pembuatan bukan lah satu-satunya paramater untuk menilai kelayakan sebuah pesawat.
"Tidak berarti lima puluh tahun atau enampuluh tahun isinya, mungkin ada suku cadangnya umur setahun, mesinnya mungkin kadang-kadang isinya diganti berkali-kali mesin itu," kata Jusuf Kalla di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (1/7/2015).
Pemerintah, kata dia, selalu berusaha agar pesawat-pesawat tersebut bisa digantikan, terlepas dari kecelakaan yang menewaskan lebih dari seratur orang di Medan kemarin. Hal itu menyesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran yang ada.
"Pastilah pada waktunya (diperbaharui), tidak mungkin selama satu abad (dioperasikan)," ujarnya.
Membeli pesawat baru untuk menggantikan pesawat yang tergolong tua kata dia bukanlah hal yang mudah. Selain harus mengalokasikan anggaran dan bernegosiasi dengan sejumlah pihak, pemerintah juga harus memilih pesawat yang tepat untuk menggantikan.
"Ya tentu dalam lima tahun ini (diselesaikan)," tuturnya.