TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Sukamta mendapatkan undangan salah dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Undangan itu untuk menghadiri pelantikan Kepala BIN Sutiyoso dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo oleh Presiden Joko Widodo.
Letak kesalahannya ada pada pelantikan Kepala BIN. Dalam undangan tertulis BIN merupakan Badan Intelejen Nasional. Padahal, BIN singkatan dari Badan Intelejen Negara.
"Iya saya dapat undangan salah juga. Badan Intelejen Nasional. Sebetulnya dianggap persoalan sederhana ya sederhana juga," kata Sukamta ketika dikonfirmasi, Rabu (8/7/2015).
Persoalannya, kata Sukamta, menyangkut lembaga negara tertinggi. Ia pun heran Mensesneg membuat undangan yang keliru. "Mau jadi republik keliru. Kan salah teken sampai dua kali. Sekneg kok kayak gini," tutur Politikus PKS itu.
Sukamta menilai kementerian tidak boleh melakukan kesalahan dalam pembuatan undangan. Ia pun akhirnya tidak menghadiri undangan tersebut. "Mestinya kan zero tolerance, ini salah begini. Ke lembaga tinggi negara, secara politik tidak boleh. Jadi maaf saya tidak hadir," katanya.
Dari gambar yang diterima, undangan berasal dari Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia bercap Kemensesneg. Bertuliskan 'mengharap dengan hormat kehadiran Bapak/Ibu/Saudara pada acara Pelantikan Kepala Badan Intelejen Nasional dan Panglima Tentara Nasional Indonesia oleh Presiden Republik Indonesia'
Hari Rabu, tanggal 8 Juli 2015, pukul 12.45 WIB bertempat di Istana Negara, Jakarta.