TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR Kurtubi menilai pergantian mitra kerja komisi tidak tepat. Kementerian Ristek dan Dikti berganti mitra dari Komisi VII DPR ke Komisi X itu.
"Itu kurang tepat, mestinya dari dulu di komisi VII biar konsisten. Menristek ini kan juga terkait dengan masalah energi, masalah lingkungan, energi terbarukan. Perguruan tinggi dan lembaga-lembaga (di komisi VII) didorong untuk melakukan penelitian yang bermanfaat bagi sektor itu," kata Kurtubi ketika dikonfirmasi, Kamis (9/7/2015).
Ia akan melihat dahulu argumentasi pemindahan komisi tersebut. Politikus NasDem itu sendiri belum mendengar hal tersebut.
"Posisi saya, menyayangkan Kemenristek Dikti pindah dari Komisi VII ke yang lain. Karena kita di Komisi VIII membutuhkan backup dari perguruan tinggi untuk penilitian. Butuh kajian energi di jangka panjang. Ya itu kan untuk jangka panjang. Konkritnya, kita berusaha mengurangi penggunaan energi fosil dan efesiensi energi," tuturnya.
Kurtubi khawatir bila komisi lain tidak mengerti aspek teknis dari Kementerian Ristek dan Dikti. Komisi lain dinilai tidak mengerti struktur biaya dan teknologi. "Apa mereka mengerti soal eneergi? Pertanyaan besarnya, maaf ya, pimpinan komisinya mengerti. Bahkan mungkin anggota mengerti tidak? Struktur cost, teknisnya? Kedepan kan kita kan mau mendorong (peningkatan teknologi) dengan dibackup penelitian," kata Kurtubi yang juga dikenal pengamat soal energi ini.