News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Komisoner KY Jadi Tersangka

Wapres Jusuf Kalla Berharap Komisi Yudisial dan Polri Bisa Duduk Bersama

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komisioner Komisi Yudisial (KY) Taufiqurahman Sahuri (kiri) dan Imam Anshori Saleh (kedua kiri) berjabat tangan usai memberikan keterangan pers mengenai penetapan tersangka ketua dan komisioner KY dalam dugaan pencemaran nama baik Hakim Sarpin di Gedung KY, Jakarta, Minggu (12/7/2015). KY menyatakan pernyataan Ketua Suparman Marzuki dan Komisioner Taufiqurahman Sahuri merupakan bentuk penyampaian pendapat sesuai dengan kapasitasnya sebagai pimpinan dan anggota lembaga yang memiliki kewenangan untuk menegakkan perilaku hakim sehingga tidak dapat dijadikan objek pidana. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Reko Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penetapan status tersangka pimpinan Komisi Yudisial (KY) oleh Polri, bisa diselesaikan secara baik-baik. Wakil Presiden RI Jusuf Kalla berharap pimpinan kedua lembaga duduk bersama menyelesaian masalah itu.

"Kan sama-sama penegak hukum, seharusnya bisa duduk bersama lah," kata Wapres Jusuf Kalla kepada wartawan di kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin (13/7/2015).

Ketua dan komisioner KY, Suparman Marzuki dan Taufiqurahman Syahuri ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim atas dugaan pencemaran nama baik hakim Sarpin Rizaldi.

Menurut Wapres JK, seharusnya ada solusi lain selain penetapan status tersangka. Karena kedua komisioner KY memberikan komentar atas putusan hakim Sarpin bukan menyoal pribadi Sarpin.

"Tentu ada cara lain lah. Kita harapkan proporsional semuanya, kalau memang itu masalahnya tidak terlalu besar," terang Wapres JK.

Ia mengaku sudah menemui Suparman siang ini di kantor Wakil Presiden. Keduanya sempat membahas permasalahan seputar penetapan status tersangka itu.

Wapres JK mengingatkan semua pihak bersikap proporsional. Ia juga meminta mereka dan tidak saling menghujat, karena hal tersebut bila dilakukan dapat mengganggu stabilitas negara.

"Supaya aman negeri ini, jangan berlebihan semua. Kalau tidak perlu ngomong, jangan suka ngomonglah, jangan saling menghujat sesama," jelas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini