TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua SETARA Institute Hendardi menilai pembubaran Salat Idul Fitri di Tolikara, Papua, merupakan pelanggaran hak atas kebebasan beribadah yangg merupakan keyakinan melekat pada setiap orang.
"Pemerintah dalam hal ini aparat hukum agar segera mengungkap tuntas kasus ini secara tegas, proporsional dan transparan serta menyeret pelaku ke muka hukum," ujarnya dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Minggu (19/7/2015).
Hendardi menyayangkan lambannya antisipasi aparat setempat serta lemahnya pihak intelijen mengantisipasi insiden tersebut.
Menurutnya, isu kebebasan beragama dan berkeyakinan adalah isu yang sensitif, sehingga harus dilacak siapa saja pemain yang mengambil manfaat dari peristiwa tersebut.
"Apalagi belakangan terdengar ada isu reshufle khususnya di sektor politik, hukum dan keamanan. Presiden Jokowi mesti hati-hati dan bijaksana menyelesaikan persoalan ini," tandasnya.