TRIBUNNEWS.COM - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan implementasi strategi pembangunan berpijak kepada Trisakti, yang dijabarkan dalam 9 agenda strategis Nawacita, sebagai landasan pembangunan nasional.
"Norma pembangunan nasional cara Trisakti, merupakan upaya untuk membangun manusia dan masyarakat, mengatasi ketimpangan sosial, meningkatkan produktivitas rakyat lapisan menengah ke bawah," kata Khofifah dalam siaran persnya, hari ini (22/7/2015).
Dalam implementasi Trisakti, kata Khofifah, khususnya membangun masyarakat dan mengatasi ketimpangan sosial, kebijakan diarahkan ke beberapa hal. Di antaranya mempercepat pemenuhan kebutuhan dan layanan dasar rakyat, penanggulangan kemiskinan, mengatasi kesenjangan antarkelompok dan wilayah, serta meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Pembangunan Trisakti memperhatikan faktor lingkungan yang didukung dengan keseimbangan ekosistem. Pemerintah menetapkan program perlindungan sosial, yang meliputi, pertama Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) dengan sasaran rumah tangga dan diberikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS),” jelasnya.
Khofifah menjelaskan, khusus untuk Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, yaitu KKS 379 Kepala Keluarga (KK), KIP 496 anak sekolah, KIS 1491 orang, dan Orang Dengan Kecacatan Berat (ODKB) 21 orang.
Sementara penerima bantuan, yakni sebagaian besar warga yang bekerja sebagai nelayan dan masyarakat kurang mampu. Untuk lokasi peluncuran KKS, KIP dan KIS selanjulnya, akan dilakukan di Provinsi Jambi, dilanjutkan ke Provinsi Jawa Barat, dan Kabupaten Karawang.
Acara peluncuran KIS di Kota Batam beberapa waktu lalu, selain dihadiri Presiden Joko Widodo atau Jokowi, hadir juga beberapa menteri Kabinet Kerja. Di antaranya Mensos Khofifah Indar Parawansa, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Menperin Saleh Husin, Gubernur Kepri Muhammad Sani, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani. (advertorial)