News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dimintai Tanggung Jawab oleh Budi Waseso, Ini Jawaban Ridwan Kamil

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil angkat bicara soal pernyataan Kabareskrim Polri Komjen Pol Budi Waseso yang mengindikasikan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) tidak layak pakai setelah kunjungannya ke GBLA hari ini, Rabu (29/7/2015).

“Kalau ditanya, apakah hari ini layak, memang tidak layak. Karena menurut hasil kajian dari tim ahli Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Puslitbang PU, GBLA layak digunakan setelah melakukan sejumlah perbaikan,” ujar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, seusai Grand Launching Bandung Air Show 2015, Rabu (29/7/2015).

Emil menjelaskan, berdasarkan hasil kajian dari Puslitbang PU Bidang Bangunan, arsitek, ahli struktur Institut Teknologi Bandung (ITB), dan ahli struktur Universitas Padjadjaran (Unpad) beberapa waktu lalu, Stadion GBLA aman untuk pelaksanaan PON 2016. Hasil kajian tersebut, saat ini masih direkap sehingga belum diserahkan ke Kabareskrim.

“Kalau sudah selesai, kami akan serahkan ke Kabareskrim. Kalau sudah diserahkan, tetap tidak memungkinkan, kami juga tidak akan memaksakan,” ungkap Emil.

Hari ini, sambung Emil, data-data masih direkap oleh tim ahli yang terdiri dari professor-profesor di bidang sipil. Jika pekan ini selesai, maka pihaknya akan segera mengirim hasil kajian tersebut ke Kabareskrim untuk didiskusikan. Setelah diserahkan dan didiskusikan, keputusannya akan terlihat apakah memungkinkan atau tidak.

“Saya ikut prosedur, taat hukum, akan diserahkan dulu hasilnya (kajian tim ahli) untuk diserahkan ke Kabareskrim untuk dibahas. Setelah itu dilihat pertimbangan terbaiknya. Karena untuk urusan keamanan kita tidak bisa main-main ya. Klo tidak bisa, tidak usah dipaksakan. Harusnya minggu ini (hasil kajian) selesai. Telatnya awal pekan depan data dikirimkan (ke Kabareskrim),” imbuhnya.

Mengenai permintaan Kabareskrim untuk membuat pernyataan pertanggungjawaban atas Stadion GBLA, Emil meminta untuk menunggu hasil diskusi dengan Kabareskrim.

“Saya tidak mau berandai-andai karena saya tidak dengar sendiri,” ungkapnya.

Emil mengaku, dirinya sudah melihat langsung keretakan di GBLA. Menurutnya, keretakan terjadi karena setengahnya masuk ke pondasi dangkal, dan setengahnya nempel di pondasi kuat.

Sebelumnya diberitakan, tim ahli ini mengkaji seluruh bangunan mulai dari bangunan utama dan pelataran seperti halaman dan parkir. Untuk bangunan utama, pondasinya mencapai 40 meter sehingga kuat hingga puluhan tahun.

Sementara itu, lokasi yang amblas berada di pelataran yang pondasinya memang hanya 2-3 meter. Tim independen ini pun menyimpulkan, bangunan bisa digunakan dengan beberapa syarat. Bangunan utama perlu melakukan perapihan seperti cat ulang, sedangkan pelataran harus diperbaiki dengan ditimbun sedikit-sedikit atau perbaikan lainnya.

Dengan demikian, GBLA tidak membahayakan ribuan orang yang menonton pembukaan, penutupan, atau menonton bola. Sementara itu, Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Pol Budi Waseso mempersoalkan pernyataan Ridwan Kamil (Emil) yang menyatakan stadion GBLA layak pakai untuk PON.

"Kalau ada apa-apa polisi juga yang repot. Nanti kalau dia bicara layak maka harus buat pernyataan dia mau bertanggungjawab kalau ada apa-apa," ujar Budi sembari berkeliling stadion GBLA, Rabu (29/7/2015).

Dia pun mengindikasikan Stadion Gelora Bandung Lauta Api (GBLA) tidak layak pakai. Pasalnya ia menilai retakan dan kondisi stadion bernilai ratusan miliar itu semakin parah ketimbang kunjungannya yang pertama beberapa waktu lalu.

Penulis: Kontributor Bandung, Reni Susanti

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini