TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, Muhammadiyah tidak hanya membutuhkan sosok pimpinan yang memahami agama Islam. Ia berharap pimpinan Muhammadiyah di masa datang merupakan sosok ulama intelektual.
"Tak hanya bisa membaca ayat-ayat qauliyah, tapi juga ayat-ayat kauniyah, yang memahami kondisi sosial, ekonomi, dan politik seperti yang dimaksudkan Kiai Ahmad Dahlan dulu, yaitu ulama yang intelektual," kata Din di Makassar, Minggu (2/8/2015).
Din mengatakan, ada empat kriteria yang harus dipegang oleh calon ketua umum baru Muhammadiyah. Kriteria pertama, pemimpin harus dapat menjaga independensi dalam memimpin organisasi. Ketika sudah menduduki posisi, pemimpin itu tidak takut dengan intervensi pihak lain.
Pemimpin Muhammadiyah juga harus memiliki kemampuan manajerial yang baik. Hal itu diperlukan agar ketua umum baru dapat menjaga Muhammadiyah seabgai organisasi Islam besar yang memiliki banyak penganut.
"Ketiga, perlu pemimpin yang tidak hanya bekerja business as ussual, perlu ada gerakan perubahan," ujarnya.
Pimpinan Muhammadiyah juga perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Hal ini diperlukan untuk membangun hubungan kerja sama antara Muhammadiyah dan organisasi lain baik, di dalam maupun di luar negeri.
Muktamar ke-47 Muhammadiyah akan berlangsung pada 3-7 Agustus 2015 di Universitas Muhammadiyah Makassar. Agenda pemilihan dan penetapan ketua umum akan berlangsung pada 6 Agustus.
Penulis: Dani Prabowo