Laporan Wartawan Tribunnews.com, Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Kiai Mustofa Bisri atau biasa disapa Gus Mus meminta namanya tidak dimasukkan ke dalam anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA). AHWA terdiri sembilan kiai sepuh yang akan menentukan siapa yang akan menjadi Rais Am Syuriah dan Rais Am Tanfidziyah Nahdlatul Ulama untuk periode akan datang.
"Gus Mus meminta kepada kami agar namanya tidak dimasukkan. Beliau kami posisikan sebagai penengah jika nanti terjadi apa-apa. Kami juga tidak memasukkan nama Kiai Miftachul Ahyar karena beliau adalah penggagas AHWA," kata Sekjen PWNU Jawa Timur, Syafruddin Syarif, di arena Muktamar NU, Jombang, Rabu (5/8/2015).
Sembilan anggota AHWA diusulkan namanya oleh pengurus cabang dan pengurus wilayah untuk kemudian ditabulasi untuk mendapat peringkat. Sembilan nama yang mendapatkan suara banyak akan disaring oleh forum Syuriah untuk ditentukan cocok tidaknya kriteria menjadi AHWA.
Jika AHWA sudah terbentuk maka mereka inilah yang akan melakukan musyawarah untuk menentukan Rais Am Syuriah dan Rais Am Tanfidziyah. Kemungkinan posisi Rais Am akan berasal dari anggota AHWA.
Meski Gus Mus meminta namanya tidak dimasukkan dalam AHWA, peluang beliau untuk kembali terpilih menjadi pimpinan tertinggi NU, Rais Am, masih terbuka.
Ini bisa terjadi jika anggota AHWA menghendaki atau menunjuk Gus Mus kembali menjabat posisi Rais Am."Dengan sistem seperti ini kami seperti tidak memiliki calon sebab kami pun tidak tahu siapa yang akan dicalonkan," ujar Syarif.