TRIBUNNEWS.COM -- HAJJAH Sinta Nuriyah, istri mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menemui KH Solahudin Wahid (Gus Solah), pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang, di kompleks pondok tersebut. Kunjungan itu disinyalir terkait pencalonan Gus Solah sebagai Ketua Umum Tanfidziyah PBNU periode 2015-2020.
Hj Sinta berkunjung usai melakukan ziarah di makam suaminya, bagian belakang pondok. Hj Sinta disertai tiga putrinya, Zanuba Arifah Chafsoh (Yenny), Alisa Chotrunada, dan Inayah Wulandari. Selanjutnya mereka melakukan pertemuan tertutup di kediaman Gus Solah.
Informasi dari tim Gus Solah, pertemuan khusus itu juga dihadiri KH Hasyim Muzadi (calon Rais Am) dan KH As'ad Ali yang disebut sebagai kandidat ketua umum. "Cuma saya tidak berhak berkomentar tentang apa saja yang dibicarakan beliau-beliau," kilah H Masud Adnan, seorang anggota tim Gus Solah.
Gus Solah mengaku saling dukung dengan Asad Ali, yang juga sama-sama calon Ketua Umum PBNU. Namun saling dukung itu hanya soal penolakan sistem Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA). Sedangkan soal pencalonan sebagai Ketua Umum PBNU, antara dirinya dan As'ad Ali tidak ada penggabungan dukungan.
"Banyak yang kami bicarakan. Termasuk kami saling dukung soal penolakan sistem AHWA dalam muktamar ke-33 ini. Kalau soal dukungan, kami sendiri-sendiri," kata Gus Solah.
Ia juga menepis rumor yang menyebut memilih Gus Solah sebagai Ketua Umum PBNU sama dengan memilih As'ad Ali. Dia kembali menegaskan, saling dukung itu hanya soal penolakan sistem AHWA.
"Ada isu berkembang bahwa memilih saya sama dengan memilih Pak As'ad. Padahal hal itu tidak benar. Visi misi kami dalam pencalonan berbeda," katanya.
Gus Solah dan As'ad Ali merupakan kandidat Ketua Umum PBNU periode 2015-2020. Keduanya sudah menyatakan siap maju dalam pemilihan Ketua Umum PBNU di Muktamar ke-33 ini. Selain mereka, terdapat satu calon lagi, yakni KH Said Aqil Siradj, yang tak lain Ketua Umum PBNU periode 2010-2015. (surya/uto)