News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Reinhard: KPK Mesti Dipimpin Kalangan Muda Reformis, Bukan 'Jagoan Tua'

Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum KIB, Reinhard Parapat.

TRIBUNNEWS.COM - Aktivis demokrasi dan penggiat hak asasi manusia, Reinhard Parapat, mengatakan ada beberapa nama yang layak menjadi pimpinan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari 48 calon.

Salah satunya, imbuh Reinhard, adalah Niko Adrian Aswar. Adapun Niko merupakan salah seorang mantan aktivis gerakan mahasiswa di tahun 1998 yang terlibat aktif menumbangkan rezim otoriter orde baru (orba).

Apa yang membuat Niko layak dipilih? Menurut Reinhard, Niko merupakan sosok yang pantas memimpin KPK di tengah kepentingan pemberantasan korupsi di Indonesia yang kuat diduga banyak 'dilemahkan' oleh 'mafia-mafia hukum dan koruptor.'

"Saya berharap Niko dipilih menjadi salah satu pimpinan KPK untuk memberantas Korupsi yang masih jauh dari harapan cita-cita reformasi 1998, apalagi kuat dugaan telah 'dikerdilkan' oleh oknum-oknum para aparatus lembaga 'lain' dengan kekuasaan perangkat hukum yang dimiliki turut melemahkan institusi KPK," ujar Reinhard dalam pernyataannya kepada Tribunnews.com, Senin (10/8/2015).

Reinhard mengimbau panitia seleksi calon Komisioner KPK agar mengedepankan prinsip netralitas tanpa intervensi dari pihak mana pun, khususnya oleh 'kepentingan kelompok tertentu' untuk mengkontrol institusi KPK ke depan.

Menurut Reinhard, KPK juga lebih baik diisi oleh kalangan muda reformis. Di samping energik, lanjutnya, mereka dipastikan berani mengambil risiko tinggi demi pemberantasan korupsi.

"Jangan jadikan Lembaga KPK sebagai tempat 'para pegawai' Aparatur Sipil Negara (ASN), Polri dan TNI yang sudah pensiun maupun akan memasuki masa pensiun, termasuk para petualang-petualang pencari jabatan dengan banyaknya 'kepentingan kelompok' di belakangnya," tutur Reinhard.

Reinhard mengatakan harapan yang dibutuhkan masyarakat adalah pimpinan Komisioner KPK yang tidak terkontaminasi adanya kepentingan 'kelompok tertentu' di belakangnya, sehingga pemberantasan korupsi ke depan tidak menjadi ajang tebang pilih kasus sesuai dengan keinginan dan kepentingan 'kelompok tertentu di belakangnya.'

"Jangan sampai Pimpinan KPK terpilih merupakan hasil dari buah 'kepentingan kelompok tertentu' yang bermetamorfosa menjadi 'monster' yang dapat dipakai sebagai alat untuk mengkriminalkan target-target politiknya," terang Reinhard.

Lebih lanjut, Reinhard mengatakan sosok calon Pimpinan KPK seperti Niko Adrian Aswar merupakan representasi dari kalangan anak muda, aktivis demokrasi yang mampu memberantas Korupsi tanpa pandang bulu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini