Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah melantik enam menteri di Kabinet Kerja. Sebagian dari menteri tersebut pernah menjadi pejabat negara dan telah melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, tercatat sebagai menteri yang paling tajir. Kekayaan mantan Dirjen Pajak tersebut mencapai Rp 30.173.191.556 atau Rp 30,1 miliar.
Berikut adalah data kekayaan menteri-menteri lainnya:
1. Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, menggantikan Andi Widjajanto. Sebelumnya, Pramono adalah anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan. Terakhir ia menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 2002 silam. Total harta kekayaan politikus senior ini sebesar Rp 8.479.567.737 dan 75.127 dolar Amerika Serikat.
2. Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli. Ia tercatat menyerahkan LHKPN pada 2001 silam saat menjabat Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Harta Rizal mencapai Rp 8.509.361.000 dan 88.110 dolar AS. Harta tidak bergerak milik Rizal berupa tanah dan bangunnan senilai Rp 3,7 miliar.
3. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan. Di awal pemerintahan Jokowi saat menjabat Kepala Staf Kepresidenan, Luhut pernah memperbaharui data kekayaannya.
Sayang sekali, saat itu purnawirawan jenderal bintang empat itu tidak bersedia membeberkan pundi-pundi kekayaannya. Luhut mengaku terakhir kali menyerahkan LHKPN pada 10 Mei 2001. Saat itu, ia berhenti menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan era Presiden KH Abdurrahman Wahid.
Berdasarkan penelusuran, harta Luhut saat itu mencapai Rp 7.105.490.000 dan 295.494 dolar AS. Kekayaan Luhut saat itu terdiri dari harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan senilai Rp 1.460.490.000.
Sementara harta tidak bergerak berupa alat transportasi senilai Rp 795 juta dan logam mulia senilai Rp 250 juta. Selain itu, nilai giro dan setara kas lainnya sebesar Rp 4,6 miliar dan 295.494 dolar AS.
4. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Sofyan Djalil. Ia menggantikan Andrinov Chaniago. Harta Sofyan tercatat Rp 5.218.428.924 dan 91.670 dolar AS.
5. Menteri Perdagangan, Thomas Lembong, menggantikan Rachmat Gobel. Selama ini Thomas tidak pernah duduk di pemerintahan dan kariernya lebih banyak di swasta. Harta kekayaannya belum tercatat di KPK.