Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberap jam setelah mengganti dan melantik enam menteri baru Kabinet Kerja, Rabu (13/8/2015), Presiden Joko Widodo baru membeberkan alasannya.
"Perombakan kabinet adalah sebaik-baiknya jembatan untuk memenuhi janji saya pada rakyat. Ayo kerja!" Demikian alasan Presiden Jokowi lewat akun twitternya, @jokowi, Rabu malam.
Sebelumnya, Tim komunikasi Presiden, Teten Masduki, menjelaskan, bahwa pertimbangan Presiden memilih nama-nama itu sudah memperhatikan aspek profesiolitas, integritas, dan aspek khusus lainnya dalam merespon situasi terakhir ekonomi.
"Saya kira itu yang sekarang dibutuhkan masyarakat, jadi dalam hal ini Presiden dalam melakukan rekrutmen para menteri baru betul-betul memperhatikan aspirasi masyarakat,” kata Teten kemarin.
Mereka yang diangkat adalah Luhut Binsar Panjaitan menggantikan Tedjo Edhy Purdijanto sebagai Menkopolhukam, Darmin Nasution menggeser Sofyan Djalil sebagai Menko Perekonomian, Rizal Ramli mengantikan Indroyono Soesilo sebagai Menko Kemaritiman, Thomas Trikasih Lembong menggantikan Rachmat Gobel sebagai Menteri Perdagangan, dan Sofyan Djalil menggantikan Andrinof Chaniago sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan atau Kepala Bappenas.
Melalui Keppres Nomor 80/P Tahun 2015 tentang penggantian Sekretaris Kabinet, Presiden Jokowi memberhentikan Andi Widjajanto sebagai Sekretaris Kabinet, dan gantinya adalah Pramono Anung.