TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya melakukan inspeksi mendadak ke tempat feedloter atau penggemukan ternak di Cileungsi, pada Kamis (13/8). Upaya ini dilakukan mengungkap dugaan penimbunan daging sapi yang membuat kenaikan harga.
Kasubdit Indag Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Agung Marlianto, menduga kenaikan harga daging sapi terjadi karena 'permainan' antar kartel atau para pemain.
Dia menjelaskan kartel tersebut bersepakat tidak mengambil, menyembelih sapi dan mendistribusikan daging sapi tersebut ke pasar. Hal ini membuat kelangkaan daging sapi di masyarakat. Polisi mencari apakah ada tindak pidana di feedloter tersebut.
"Kami menelusuri penyebabnya," ujar AKBP Agung Marlianto saat dihubungi Kamis (13/8/2015).
Feedloter merupakan usaha pemeliharaan ternak dengan cara pemberian pakan kepada ternak dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan selama periode tertentu untuk mempercepat dan meningkatkan produksi daging.
Aparat kepolisian menyelidiki dugaan praktik penimbunan daging sapi. Penimbunan daging sapi disinyalir membuat bahan pangan tersebut langka sehingga membuat kenaikan harga.
Aparat kepolisian memetakan beberapa pemasok daging sapi. Polisi melakukan komunikasi kepada pemasok dan penjual. Upaya ini dilakukan untuk mengungkap apa yang terjadi di lapangan. Apabila ditemukan penimbunan, maka akan dilakukan penegakan hukum.
Aparat kepolisian mendorong pemerintah melakukan operasi pasar melalui Bulog. Selain itu juga mendorong asosiasi-asosiasi Rumah Pemotongan Hewan (RPH) untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk masyarakat.