TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pencarian korban jatuhnya pesawat Trigana di Papua dipastikan dilakukan pada Senin (17/8/2015).
"Karena tidak mungkin malam ini tim SAR itu ke lokasi malam ini, jadi besok akan turun," ujar Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti saat dihubungi Kompas.com, Minggu (16/8/2015).
Namun, Badrodin menegaskan bahwa dalam peristiwa kecelakaan pesawat, kewewenangan berada di Badan SAR Nasional. Saat ini, Polisi di Polda Papua tengah berkoordinasi dengan Tim Basarnas.
"Kita (Polisi) hanya back up saja. Saat ini, tim kita dari Polda Papua sedang berkoordinasi dengan Basarnas untuk bantu pencarian," ujar dia.
Sejauh ini, Badrodin memastikan hanya akan menurunkan personel dari Polda Papua saja untuk mendukung upaya pencarian oleh Basarnas. Namun, jika dibutuhkan, pihaknya akan menerjunkan tambahan personel dari Jakarta.
Badrodin mengatakan, perkiraan lokasi pesawat itu telah diketahui. Namun, belum dijangkau. Ia berharap proses pencarian esok hari tidak menemui kendala.
"Kalau sudah ketemu lokasinya tentu lebih mudah. Kita berdoa saja yang terbaik," lanjut Badrodin.
Pesawat Trigana Air jenis ATR dengan nomor penerbangan IL 267 dilaporkan hilang kontak dalam penerbangan Jayapura-Oksibil, Minggu siang.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Patrige, Minggu di Jayapura, mengatakan, pihaknya mendapat informasi bahwa pesawat membawa 49 penumpang.
Pilot pesawat adalah Kapten Hasanudin. Ia didampingi kopilot bernama Aryadin dan awak kabin mekanik bernama Mario, serta pramugari bernama Ika dan Dita.
Pesawat tersebut terbang dari Jayapura sejak pukul 14.22 WIT. Penerbangan Jayapura-Oksibil biasanya membutuhkan waktu 55 menit.
Pesawat yang dikemudikan Kapten Hasanudin seharusnya tiba di Oksibil pada pukul 15.15 WIT. Namun, pesawat hingga kini belum mendarat. (KOMPAS.COM/Fabian Januarius Kuwado)