TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktur Operasi Trigana Air Beni Sumaryanto mengakui pesawat Trigana ATR 42 yang mengangkut 49 penumpang mengalami hilang kontak di sekitar Oksibil, Papua, pada Minggu (16/8/2015) sore.
Pihaknya juga sudah menerima laporan dari masyarakat setempat ada pesawat jatuh. Namun laporan tersebut belum tentu kebenarannya.
"Kami sudah menerima laporan dari warga, tetapi kami bersama tim SAR juga mengirimkan pesawat untuk mencarinya," kata .Beni saat dihubungi Tribunnews.com.
Menurut Beni, setelah 30 menit hilang kontak, kami langsung mengirimkan pesawat ATR 42 untuk mengikuti jalur yang dilalui, tetapi setelah mendekati Oksibil cuaca memburuk.
"Akibat cuaca buruk tersebut pesawat kami kembali dan belum melihat adanya pesawat jatuh," kata Beni.
Sebelumnya diberitakan, sebuah pesawat milik Trigana dilaporkan mengalami hilang kontak saat melakukan penerbangan di Papua, Minggu (16/8/2015).
Sebuah pesawat ATR 42 dengan rute Sentani-Oksibil dikabarkan hilang kontak pada Minggu (16/8/2018). Pesawat dengan nomor registrasi PK-YRN membawa sebanyak 49 orang penumpang terdiri dari 44 orang dewasa, dua anak dan tiga bayi.
Sedangkan pesawat diawaki oleh pilot Capt Hasanudin, FO Aryadin, pramugari Dita Amelia dan Teknisi Mario mengalami kontak terakhir pada pukul 14.55 WIB. Pesawat berangkat dari Sentani pada pukul 15.21 WIB dan rencananya sampai di Oksibil sekira pukul 15.06.