TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo berharap tidak ada informasi yang sifatnya spekulatif dari peristiwa jatuhnya pesawat Trigana Air.
"Mungkin sementara itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Dan saya harap tidak ada spekulasi apapun disebarluaskan," ujar Presiden Jokowi usai upacara penurunan bendera Merah-Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8/2015).
Presiden Jokowi mengatakan sebaiknya informasi hanya dari satu pintu saja, yaitu dari pihak yang memiliki kewenangan seperti Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) atau Badan SAR Nasional (Basarnas).
Menurut Presiden, informasi satu pintu yang diharapkannya itu agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi yang bisa mengganggu kinerja tim yang bertugas di lapangan.
"Ini demi menghindari kesimpangsiuran informasi dan juga biarkan nantinya tim dari KNKT bekerja menyelidiki dan mengambil kesimpulan tentang penyebab terjadinya kecelakaan," ucap Presiden Jokowi.
Dikabarkan sebelumnya, Pesawat Trigana Air berpenumpang 54 orang dikabarkan hilang di Papua pada Minggu, 16 Agustus 2015. Pesawat tersebut hilang kontak ketika berada dalam penerbangan dari Jayapura-Oksibil.
Pesawat jenis ATR 42 bernomor penerbangan IL 257 ini ditemukan oleh tim Basarnas dan KNKT pada sore ini.