TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) angkat bicara soal program Gerakan Menanam Pohon (GMP) yang diadakan Pertamina Foundation sejak 2012.
Manajer Kampanye Walhi, Ode Rakhman berharap program itu tetap dilanjutkan, terlepas kasus ini tengah disidik Bareskrim dan mantan Direktur Eksekutif Pertamina Foundation, Nina Nurlina Pramono telah berstatus tersangka.
"Program itu memang dinilai baik dan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat. Banyak warga yang terbantu oleh program tersebut. Untuk itu program ini harus dilanjutkan,"tegas Ode dalam keterangannya, Selasa (8/9/2015).
Kedepannya Ode menuturkan program tersebut memerlukan pendampingan dan pengawasan yang ketat. Hal itu perlu agar implementasi program sesuai dengan tujuan semula dan tidak hanya sekedar untuk kepentingan pencitraan perusahaan semata.
"yang tak kalah penting Pertamina Foundation harus melaporkan semua perkembangan program dan manfaatnya bagi masyarakat dan lingkungan," ucap Ode.
Menurut Ode, selama ini belum pernah ada perusahaan yang melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) melaporkan data tersebut. Padahal laporan itu penting untuk bisa menilai seberapa besar keberhasilan dan implementasi program itu sendiri.
Terpisah, tokoh masyarakat Desa Muara Ciasem, Kecamatan Blanakan, Kab Karawangan mengaku program GMP sangat bermanfaat.
"Program itu sangat baik, semoga tetap dilanjutkan dan tidak putus di tengah jalan," kata Ade.
Untuk diketahui sejak 2012 silam Pertamina Foundation melaksanakan program GMP yang merupakan wujud dukungan terhadap program penanaman 1 miliar pohon yang ditetapkan oleh Presiden SBY saat itu. Program GMP tak hanya dapat mengurangi polusi akibat emisi gas karbon namun juga mendatangkan manfaat ekonomis bagi masyarakat sekitar.