TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rombongan DPR enggan mengungkapkan anggaran yang dikeluarkan selama kunjungan kerja di Amerika Serikat. Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengaku rombongan DPR yang ke Amerika Serikat harus menambah biaya karena anggaran yang disediakan tidak cukup.
"Kita pakai biaya sendiri, saya nombok juga, Bayar hotel sendiri," kata Fadli Zon di Gedung DPR, Jakarta, Senin (14/9/2015).
Anggaran yang disediakan untuk rombongan DPR ke AS mulai tanggal 31 Agustus-3 September 2015. Tanggal 4 September 2015 dijadwalkan pulang ke Indonesia. Namun, karena adanya jadwal tambahan sampai tanggal 9 September 2015, maka anggota DPR membayar dengan dana sendiri.
"Sampai tanggal 9 September, kita bayar selama menunggu di Washington DC," katanya.
Ha senada juga disampaikan Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, Roem Kono. Dia menegaskan ruginya delegasi karena harga nilai dollar yang meningkat terus menerus.
"Semuanya nombok, hitungannya Dollar, Rp 11 ribu, sekarang kan sudah Rp14 ribu," tuturnya.
Fadli Zon menambahkan pihaknya siap diaudit mengenai anggaran rombongan DPR ke AS.
"Ini diaudit, tapi bisa juga memantau sejauh mana anggaran, presiden dan pengawalnya. Ini mengawasi eksekutif dan legislatif, biar tahu, lalu dibandingkan," katanya.