TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Menteri Pendidikan Malaysia Mahdzir Khalid mengatakan beberapa sekolah di Selangor, Kuala Lumpur, Putrajaya, Negeri Sembilan dan Melaka, harus ditutup sebagai tindakan pencegahan kesehatan setelah dinyatakan kualitas udara tidak sehat dan sangat tidak sehat, Senin (14/9/2015) malam.
Katanya, jumlah sekolah yang ditutup sebanyak 2,045 dengan total siswa 1.523 juta. Demikian diaaporkan Kantor Berita Malaysia, Bernama, Selasa (15/9/2015).
Menteri Pendidikan Malaysia ini mengatakan aktivitas sekolah akan dibuka kembali setelah indeks polutan udara (APU) turun menjadi 150.
"Direktif untuk sekolah-sekolah ditutup dibuat kemarin karena API naik ke 195. Diperkirakan masih akan meningkat lebih lanjut," katanya kepada wartawan di Institut Pendidikan Guru di sini hari ini.
Mahdzir mengatakan Departemen juga tengah memantau situasi kabut asap di Perak, Pahang, dan Terengganu yang telah memburuk.
Pembacaan API 0-50 menunjukkan kualitas udara yang baik; 51 – 100, moderat; 101 untuk 200, tidak sehat; 201 untuk 300, sangat sehat dan 300 dan atas, berbahaya.
Sesuai prosedur, sekolah akan ditutup ketika API mencapai 200 seperti ditetapkan oleh Departemen Kesehatan dan Departemen lingkungan.
Situasi ini juga memburuk di Indonesia. Pemerintah Indonesia menyatakan keadaan darurat di Riau. Sementara di Singapura, kualitas udara juga masih tercatat pada tingkat tidak sehat.