News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Adnan Buyung Wafat

Kisah Pertemuan Terakhir Tjahjo dengan Adnan Buyung di Beranda Rumah

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah kerabat mengangkat jenazah almarhum Adnan Buyung Nasution setibanya di kediamannya di Lebak Buluk, Jakarta, Rabu (23/9/2015). Pengacara senior tersebut meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah dikarenakan sakit komplikasi. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo merasa berduka dengan meninggalnya Advokat Senior, Adnan Buyung Nasution.

Politikus PDI Perjuangan itu masih mengenang perbincangannya belum lama ini bersama Adnan, meski kondisinya sedang ‎menurun akibat sakit yang dideritanya.

"Awalnya 2 minggu lalu Almarhum Pak Adnan Buyung Nasution melalui telepon dan mengirim surat ke saya sebagai Mendagri minta waktu ketemu. Tapi saya berinisiatif datang ke rumah beliau saja, saya kembali minta waktu bagaimana kalau saya pagi ke rumah beliau, dijawab beliau lewat sekretarisnya bahwa hari tersebut beliau sedang cuci darah, hari berikutnya saya konfirmasi untuk ketemu dan disepakati sore hari bisa ketemu," kata Tjahjo dalam siaran persnya kepada Tribunnews.com, Rabu (‎23/9/2015).

Saat itu, tutur Tjahjo, sore hari sekitar Pukul 15.00 sampai 16.30 WIB di rumah Adnan Buyung. Empat mata sambil meminum teh dan hidangan kue di beranda belakang rumah Adnan.

"‎Saya diterima beliau berdua saja sambil minum teh dan hidangan kue cake dudul di beranda belakang rumah yang antik asri dan indah penataan baik interior dan exterior rumahnya yang luas. ‎Beliau mengawali permbicaraan, harusnya beliau yang datang ke kantor Kemendagri tapi saya jawab 'Pak Adnan Buyung Nasution senior saya, saya yang harus mendatangi'," kenang Tjahjo.

Tjahjo Kumolo sendiri mengaku mengenal Adnan karena almarhum Taufik Kiemas, yang notabene murupakan suami ‎Ketua Umum PDIP, Megawati Sukarnoputri. Ketika Taufik masih hidup, Tjahjo sering mendampingi Taufiq bertemu Adnan untuk berdiskusi.

"(Saat bertemu) beliau juga banyak bercerita karier beliau. Sebagai pengacara sukses yang beliau awali karier itu sebagai seorang Jaksa dan aktivis membuat beliau mampu menempatkan salah satu pengacara senior yang luar biasa," kata Tjahjo.

Seingat Tjahjo, dalam perbincangannya bersama Adnan juga sempat berdiskusi dan bercerita mengenai masalah hukum yang mendera OC Kaligis. Bahkan, ketika itu, kata mantan Sekjen PDIP itu, meski dalam kondisi sakit, Adnan masih bisa menunjukan gagasan-gagasannya dengan baik. Bahkan tampak lebih bersemangat.

"Ya ‎beliau mengajak saya berdiskusi dan bercerita soal permaalahan pengacara Senior Bapak OC Kaligis yang sedang ada permasalahan. Saat berbincang-bincang sampai bahas kasus, beliau tetap semangat dan sehat sehat tidak menunjukkan sakit,"‎ kata Tjahjo.

Dalam pertemuan itu juga, papar Tjahjo, dirinya pun mendapat pesan dari Adnan. Ia menginginkan agar Tjahjo‎ bisa bekerja dengan sebaik mungkin menjalankan amanah yang diberikan presiden.

‎"Sebagaimana kebiasaannya waktu sore ketemu masih semangat dan memberi semangat kepada saya untuk terus mengabdi sebanyak-banyaknya untuk kepentingan masyarakat dalam setiap kebijakan sebagai Menteri. ‎Sekitar 1 jam lebih beliau terima saya, dan saya berjanji akan mengunjungi beliau kembali, tetapi Innaillahi wa'InnaIlahi rojiun di Hari yang baik 'beliau menghadap sang Maha Pencipta. Selamat jalan Bapak Adnan Buyung Nasution," imbuh Tjahjo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini