TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berharap tragedi jemaah haji terinjak-injak saat akan melakukan prosesi lempar jumrah di Mina tidak terjadi lagi.
"Ya kita cuma bisa turut berduka cita lah, mau komentar apa? Kita harap tidak kejadian lagi saja," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (25/9/2015).
Tragedi di Mina menewaskan 717 jemaah haji termasuk tiga di antaranya dari Indonesia.
Menteri Agama, Lukman Hakim Syaifuddin, memastikan para petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kemenag di Arab Saudi bekerja maksimal dan mengintensifkan pencarian dan identifikasi jemaah haji Indonesia korban insiden Mina.
Menurut Lukman, sebagaimana data dan informasi yang didapat PPIH, hingga Kamis malam ada tiga jemaah haji Indonesia yang dipastikan menjadi korban meninggal akibat insiden saat hendak lempar jumrah di Jalan Arab 204, Mina pada Kamis pagi waktu setempat.
Ketiga korban meninggal, yakni Busyaiyah Sahrel Abdul Gafar dari kloter BTH 14 asal Pontianak Kalimantan Barat, Hamid Atwi Tarji Rofia dari kloter SUB 48 Probolinggo dan seorang korban lainnya masih dalam proses identifikasi di Rumah Sakit Mina Al-Jisr lantaran tidak ditemukan identitas diri dan gelang penanda di jenazah.
Saat itu, ada puluhan ribu jemaah dari berbagai negara berdesak-desakan di jalan yang menjadi akses ke lokasi pelemparan jumrah (jamarat) itu.
Sejauh ini, lebih 700 jemaah dari berbagai negara meninggal akibat insiden tersebut, termasuk tiga jemaah Indonesia.