Laporan Wartawan Tribunnews, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski pemerintah belum merilis, keluarga hingga kerabat di Tanah Air meyakini ustaz Dik Dik Muhammad Tasdik, istri dan dua anggota keluarganya meninggal dalam tragedi Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9/2015).
Bahkan, tempat Dik Dik bekerja sebagai pengajar, Ponpes Persatuan Islam (Persis) Utsman Bin Affan, Bambu Apus, Jakarta Timur, telah merencanakan salat gaib untuknya.
"Sekarang ini belum ada kegiatan apa-apa di ponpes saya karena masih libur Idul Adha, tapi memang saya sudah umumkan di ponpes soal informasi meninggalnya ustad Dik Dik, kemarin. Senin, Insya Allah kalau informasi itu betul, kami akan laksanakan salat gaib bersama," kata pimpinan Ponpes Utsman Bin Affan, Aay Muhamad Furkon, di kediamannya, Bambu Apus, Jaktim, Sabtu (26/9/2015).
Pantauan Tribun, ponpes tempat Dik Dik bekerja di Jalan Bambu Apus nomor 275, tak jauh dari kediaman Aay, Sabtu petang terlihat sepi. Hanya ada dua petugas keamanan dan lima santri.
Mereka pun mengaku telah meyakini pengajarnya itu meninggal dalam tragedi Mina. "Yah, kami yakin. Apalagi di sini sudah diumumkan kemarin. Sekarang kami cuma lihat-lihat berita di tv dan handphone saja," ujar seorang santri.
Dik Dik Muhammad Tasdik bersama istri, Ira Kusmira dan lima anggota keluarga istri dari Banjar ke Tanah Suci melalui kloter JKS-61 dari Bekasi pada 14 September 2015.
Lima anggota keluarga dari istrinya, yani Atang Gumawang dan istri, Ima Rismawati, Ati Royani, Irfan Firdaus, dan Siska Nur Annisa.
Empat orang yang dikabarkan meninggal, yakni Dik Dik dan istri serta Atang dan istri.
Dik Dik Muhammad Tasdik, pria kelahiran Tasikmalaya, 40 tahun, pernah menimba pendidikan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Pasar Minggu, Jakarta, milik pemerintah Arab Saudi dan lulusan S1 Ilmu Dakwah Universitas Jamiah Dakwah di Tripoli, Libya pada 2002.
Sejak 2004, ia menjadi pengajar di Ponpes Persis Utsman Bin Affan.