News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibadah Haji 2015

Ponpes Persis Jakarta Yakin Ustaz Dikdik Jadi Korban Insiden Mina

Penulis: Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ribuan tenda untuk menampung umat Islam yang tengah melangsungkan ibadah haji di Mina, di luar kota Mekah, Saudi Arabia, 19 September 2015. Sekitar 3 juta umat Islam dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Mekah untuk melangsungkan ibadah haji.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat dari tujuh anggota keluarga rombongan jemaah haji Persatuan Islam (Persis) asal Banjar, Jawa Barat, belum diketahui nasibnya pasca-tragedi Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9/2015) pagi.

Namun, anggota keluarga hingga kerabat di Tanah Air meyakini keempatnya meninggal dalam peristiwa tersebut.

Tujuh anggota keluarga itu adalah Atang Gumawang dan istri, Ima Rismawati; Dik Dik Muhammad Tasdik dan istri, Ira Kusmira; Ati Royani; Irfan Firdaus; dan Siska Nur Annisa. Empat orang yang dikabarkan meninggal, yakni Atang dan istri, serta Dik Dik dan istri. Rombongan ini berangkat ke Tanah Suci melalui kloter JKS-61 dari Bekasi pada 14 September 2015.

"Sudah menelepon kakak ipar ustad Dik Dik, Irfan Firdaus yang satu kloter haji dan selamat di Mina," kata pimpinan Ponpes Persis Utsman Bin Affan, Aay Muhamad Furkon, Bambu Apus, Jakarta Timur, Sabtu (26/9/2015).

"Dia (Firdaus) menyampaikan kalau ustad Dik dik dan istri (Ira Kusmira) serta kakak iparnya dan istri sudah meninggal dunia saat kejadian Mina Kamis pagi itu. Dari situ saya sudah firm dan yakin. Apalagi, Firdaus juga bilang dia sudah lihat jenazahnya di rumah sakit, dan itu memang benar mereka. Saya juga sudah berusaha telepon hp ustad Dik Dik, tapi tidak aktif lagi," sambung Aay yang juga staf ahli anggota DPR RI itu.

Dik Dik Muhammad Tasdik, pria kelahiran Tasikmalaya, 40 tahun, pernah menimba pendidikan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Pasar Minggu, Jakarta, milik pemerintah Arab Saudi dan lulusan S1 Ilmu Dakwah Universitas Jamiah Dakwah di Tripoli, Libya pada 2002.

Sejak 2004, ia menjadi pengajar di Ponpes Persis Utsman Bin Affan, Bambu Apus, Jaktim.

Meski berangkat haji bersama rombongan asal Banjar, Dik Dik Muhammad Tasdik yang dikaruniai tiga anak itu tinggal di Perumahan Timah Blok EE 7 RT 1 RW 12, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jabar.

Selain Aay, sejumlah santri yang dipimpinnya juga meyakini hal yang sama. Bahkan, Aay mengaku telah mengumumkan perihal wafatnya Dik Dik di ponpesnya itu melalui pengeras suara pada Jumat (25/9/2015) kemarin. "Iya, kemarin saya sudah umumkan ustad Dik Dik sudah meninggal dunia," akunya.

Aay mengaku makin yakin karena mertua Dik Dik, Dede Herlan (63) di Banjar juga mendapatkan informasi yang sama.

Informasi lain yang diterima Aay, bahwa rombongan jemaah Dik Dik memang sudah tidak diketahui keberadaannya sejak rombongan Persis (dari Banjar, Tasikmalaya, Ciamis, Garut, Bandung, Jakarta dan Bekasi) melakukan perjalanan dengan bus ke Mina. Diduga rombongan jemaah yang dipimpin oleh Dik Dik itu melakukan lempar jumrah lebih awal setiba di pemondokan atau maktab di Mina.

"Tadi pagi saya tanya ustad Fauzi, PPIH Persis yang ada di Jakarta. Katanya, rombongan Persis masih bersatu pada saat di Arafah. Lalu ke Muzdalifah naik bis dan berkonvoi. Tapi, nggak tahu kenapa tiba-tiba rombongan terpisah saat tiba di Mina Kamis subuh. Rombongan Banjar yang dipimpin oleh ustad Dik Dik nggak ada," jelasnya.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari Kementerian Agama perihal nasib Dik Dik dan ketiga anggota keluarganya itu.

Terkini, Kementerian Agama melansir ada 14 jemaah Indonesia yang meninggal dunia, enam jemaah dirawat dan 117 dari 225 yang hilang telah kembali ke tenda terkait tragedi lempar jumrah di Mina pada Kamis (24/9/2015).

Namun, tidak ada nama Dik Dik Muhammad Tasdik dan ketiga anggota keluarganya itu dalam daftar 14 korban meninggal dan dirawat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini