Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, MEKAH - Panitia haji Indonesia di Mekah sebenarnya sudah mengetahui tambahan lima jemaah haji korban tewas dalam insiden Mina setelah mendapat akses melakukan identifikasi jenazah namun untuk kepastiannya harus disertai data pendukung.
“Tapi kami saat itu belum menemukan data pendukung dan baru malam ini tim dapat data pendukung lima jenazah tersebut,” ujar Kepala Daerah Kerja Mekah, Arsyad Hidayat di Kantor Daker Mekah, Minggu (27/9/2015) dini hari.
Menurut dia data pendukung tersebut bermacam-macam di antaranya harus mencocokan data-data Dokumen Administrasi Perjalanan Ibadah Haji (DAPIH) atau gelang logam yang melekat di tangan jemaah haji asal Indonesia.
“Ketika kami memeriksa malam ini kebetulan ada file dari kantor polisi dan data tersebut menguatkan bahwa data tersebut merupakan jemaah haji asal Indonesia,” ungkap dia.
Memang ada sebagian jenazah tak melekat identitas seperti gelang atau tas kecil yang selama ini mereka bawa. Hal tersebut menyebabkan proses identifikasi jenazah lama dan harus didukung data lain.
“Ada sebagian yang masih lengkap menempel pada jasadnya, ada juga yang sudah lepas. Lepas itu bisa saat kejadian terlepas atau polisi yang melepas tetapi tetap polisi menyimpan untuk data-data pendukung saat diperlukan,” ungkap dia.
Tim PPIH Arab Saudi berhasil mengiidentifikasi lima jenazah korban tragedi Mina. Hingga saat ini sudah 19 jemaah haji Indonesia jadi korban meninggal dunia dalam peristiwa yang menewaskan 717 jemaah haji dari berbagai Negara tersebut.
Berikut lima jemaah haji yang meninggal berdasar data Minggu dini hari:
1. Nero Sahi Astro dari Kloter SUB (Embarkasi Surabaya) 48
2. Rochmani Pawiroredjo Karsodikromo, kloter SUB (Embarkasi Surabaya) 61
3. Siti Muanifah Zainudin Sahlan, kloter SUB (Embarkasi Surabaya) 61
4. Rasno Asyidik Kardan, kloter JKS (Embarkasi Jakarta-Bekasi) 61
5. Sri Prabandari Markani kloter SOC (Embarkasi Solo) 62