TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah memerintahkan agar jajaran dibawahnya segera mencari solusi untuk mencairkan konflik agraria di Indonesia yang kini seperti 'gunung es'.
"Presiden sudah memberikan perhatian supaya ada penyelesaian-penyelesaian konflik ini yang cukup fair," ujar Kepala Staf persiden Teten Masduki di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (29/9/2015).
Teten memberi gambaran sulitnya menyelesaikan konflik agraria di Indonesia lantaran rasa memiliki lahan tersebut meski tidak memiliki sertifikat pengelolaan lahan.
"Jadi umumnya misalnya petani yang sudah menduduki lama di tanah tersebut, lalu mereka meminta penguasaan atas tanah tersebut, lalu ada pihak bisnis yang mau ambil lahan itu atau lembaga lain, itukan konfliknya di situ," kata Teten.
Teten juga telah mendapatkan informasi mengenai adanya lahan yang masih sengketa dari 9 juta hektar lahan yang dijanjikan Presiden Joko Widodo.
"Tadi kami sudah mendengar para aktivis reforma agraria bahwa yang 9 juta Ha yang dijanjikan Pak Jokowi untuk direstribusi kepada petani itu termasuk tanah-tanah di wilayah konflik yang sudah lama itu digarap masyarakat. Itu yang saya kira jadi perhatian Presiden," tutur Teten.