TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menginstruksikan Tim Konsuler KJRI Jeddah untuk mengintensifkan dukungan bagi Panitia Haji dalam melakukan percepatan identifikasi dan penanganan korban insiden Mina.
Meski sedang menghadiri Sidang Umum PBB di New York, Menlu Retno mengaku terus memantau perkembangan penanganan korban melalui Tim KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah yang berada di Mekkah dan Mina.
Seperti diketahui sejak hari kedua (25/9), Tim Konsuler KJRI Jeddah sudah menuju Mina dan menggunakan jaringan kerja yang selama ini digunakan dalam memberikan perlindungan bagi WNI untuk membuka akses kekonsuleran ke fasilitas dan informasi yang dibutuhkan.
"Melalui akses kekonsuleran tersebut upaya identifikasi korban WNI mengalami percepatan yang signifikan. Selain itu data yang diperoleh juga lebih terverifikasi," kata Menlu Retno.
Adapun hari ini, Selasa (29/9/2015), Tim Kekonsuleran KJRI Jeddah direncanakan akan mengakses seluruh data korban insiden Mina.
Ini kemungkinan dapat dilakukan sebagai hasil pendekatan Tim Konsuler KJRI Jeddah kepada Tim Forensik Arab Saudi yang kemarin (28/9) telah memberikan lampu hijau akses kepada data-data tersebut.
Sebagaimana diketahui, seluruh jenazah yang diangkut dari Mina setibanya di rumah sakit langsung dilakukan pengambilan gambar, pencatatan tanda-tanda fisik, pengambilan sidik jari dan penomoran.
Data-data itu disimpan dan dijadikan rujukan bagi Tim Forensik Arab Saudi untuk melakukan identifikasi.
Dengan dibukanya akses kepada data tersebut dan berbekal pemahaman dasar forensik, Tim Kekonsuleran atau Perlindungan WNI KJRI Jeddah diharapkan dapat melakukan verifikasi data dan mempercepat identifikasi terhadap WNI yang menjadi korban.
Retno juga berharap setelah pemberian akses tersebut, Panitia Haji dapat segera merilis data yang lebih komprehensif mengenai WNI yang menjadi korban insiden Wina, khususnya data WNI yang meninggal dunia.