News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Moratorium Buruh Migran ke Timur Tengah Jadi Celah Pengiriman TKI Ilegal

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan calon TKI ilegal di Jalan Poncol Raya, RT 04/02, Cireundeu, Ciputat, Kota Tangerang Selatan yang digerebek oleh BNP2TKI pada Rabu (3/9/2014) siang

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adanya moratorium buruh migran ke Timur Tengah diduga menjadi celah para pelaku perdagangan manusia untuk mengirimkan calon pekerja secara ilegal.

Dalam pengungkapan beberapa hari lalu, modus yang dilakukan yakni dengan memalsukan dokumen ketenagakerjaan para buruh migran.

Dimana dalam pengungkapan yang dilakukan oleh Subdit III Tindak Pidana Umum Polri, Minggu (27/9/2015) di Jati Sampurna, Bekasi. Tiga tersangka mengirim TKI secara ilegal bahkan seorang TKI yang bekerja di Kairo juga menjadi korban perkosaan.

"Sejak moratorium dengan beberapa negara-negara Timur Tengah, jalur pemberangkatan TKI sekarang melalui Malaysia baru ke Timur Tengah," ucap Kasubdit III Kombes Umar Surya Fana, Selasa (29/9/2015) di Mabes Polri.

Celah bebas visa ke Malaysia rupanya dijadikan para pelaku sebagai pintu untuk memberangkatan para korban perdagangan orang ke negara-negara tujuan di Timur Tengah.

Diutarakan Umar, selain melalui jalur udara untuk menuju ke Malaysia, para korban trafficking juga diberangkatkan melalui jalur laut, yaitu melalui pelabuhan internasional di Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

"Dari Malaysia mereka akan menggunakan visa wisata, bukan izin bekerja. Setelah dari Malaysia baru ke Timur Tengah," katanya.

Disinggung mengenai jumlah kejahatan perdagangan orang, khususnya ke Timur Tengah, di tengan moratorium pemerintah, Umar tidak mengetahui jumlah pasti. Ia menuturkan pengiriman buruh migran ke Timur Tengah, tetap berlangsung meski terjadi penurunan.

"Memang ada penurunan kedatangan TKI, tapi harusnya sudah zero penerimaan," tambah Umar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini