Sri Wahyuningsih menambahkan sebelum kejadian itu suaminya hendak pergi membeli oleh-oleh Alquran untuk anaknya.
“Kami janjian di masjid, datang sama-sama, janjian pulangnya nanti saja habis salat Isya’. Setelah ashar Bapak ngaji dulu. Terus mau ketemu ada kabut tebal, dan barengan sama jatuhnya crane itu,” terangnya.
Saat itu disebutnya suasana masjid sangat suram, banyak suara tangisan, suara gemuruh manusia yang meminta pertolongan.
“Untungnya ada salah seorang teman, Pak Komari itu tahu kalo suami saya orang Indonesia. Langsung teriak-teriak kalau ada orang Indonesia yang jadi korban. Alhamdulillah suami saya bisa dibawa ke tenda,” ujarnya yang sempat menyelamatkan diri.
Selain itu, ia mengatakan bahwa pertolongan di Arab saat kejadian itu sangat lama. “Korban itu tercecer di masjid, tetapi kok penanganannya itu sangat lama,” tambah dia.
Sehingga dalam kejadian ini, ia dengan suami sangat besyukur masih selamat dalam kejadian tersebut.