Tribunnews.com, Jakarta - Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi kembali mengidentifikasi dua jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia dalam musibah di Mina.
Dengan demikian, jenazah yang berhasil teridentifikasi hingga hari ini, Kamis (1/10/2015), sebanyak 59 orang.
Sampai dengan Kamis (1/10) dini hari, tim PPIH kembali berhasil mengidentifkasi dua jemaah haji Indonesia yang wafat karena peristiwa Mina.
"Dengan demikian, jumlah jemaah haji yang telah diidentifikasi wafat menjadi 59 orang, 55 jamaah haji asal Indonesia dan 4 orang WNI mukimin," ujar Kepala Daerah Kerja Mekah Arsyad Hidayat, melalui siaran pers.
Dua jemaah haji Indonesia yang baru teridentifikasi yaitu Abdul Wahab Idris Jafar (BTH 14/A2708444) dan Hosen Ibrohim Nimat (SUB 48/B1023186). Arsyad mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak Arab Saudi mengenai kemungkinan memulangkan jenazah ke Tanah Air. Menurut dia, hal tersebut memungkinkan.
"Namun, selama ini jemaah haji Indonesia justru lebih memilih untuk memakamkan jenazah keluarganya yang wafat di kota suci Makkah ini," kata Arsyad.
Apalagi jenazah telah tujuh hari disimpan di tempat penyimpanan. Oleh karena itu, untuk mrncegah terjadinya wabah penyakit, pihak Muashim sudah memutuskan memakamkan jenazah yang sudah teridentifikasi.
“Ini sebagai upaya pihak Muaishim sesuai arahan Kementerian Kesehatan untuk tidak terjadinya menularnya wabah penyakit yang tidak diinginkan,” kata Arsyad.
15 Latihan Soal PKN Kelas 1 SD Bab 1 Kurikulum Merdeka, Pilihan Ganda dan Esai Lengkap Kunci Jawaban
Kartu Prakerja Gelombang 65 Ditutup Malam Ini, Segera Daftar! Ini Syarat & Cara Mengikuti Programnya
Selain itu, Arysad menginformasikan bahwa Murtiningsih Neman Sunar Akun, jemaah kloter 48 embarkasi Surabaya (SUB 48) yang menjadi korban luka dalam peristiwa Mina dan dirawat di rumah sakit Arab Saudi, kini sudah kembali ke kloternya. Dengan demikian, jemaah yang masih dirawat di rumah sakit berjumlah 4 orang.
Arsyad berharap, jemaah haji yang cedera akibat peristiwa Mina tetap bisa menyempurnakan ibadahnya di Tanah Suci. Jika belum ke Madinah, kata dia, jemaah dapat meneruskan perjalanannya ke sana sekaligus melaksanakan ziarah ke Makam Rasulullah dan menyelesaikan Salat Arbain. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)