Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ia sebagai suami sekaligus pemikir, pembelajar, dan guru, begitu Nafsiah Mboi menilai sosok almarhum suaminya, Brgjen (Purn) Aloysius Benedictus Mboi atau Ben Mboi.
"Dia suka belajar. Tapi, gurunya yang paling dia suka, menurut kata dia adalah pengalamannya. Karena itu waktu mahasiswa dia tidak pernah belajar. Karena dia belajar dari pengalaman," cerita Nafsiah saat peluncuran buku Ben Mboi di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (16/10/2015).
Pria kelahiran Ruteng 1935 silam itu tak pernah luput meminta doa kepada ayahnya, Mathias Mboi, saban ujian tiba. Tapi Ben Mboi selalu lulus selama mengenyam pendidikan kedokteran di Universitas Indonesia.
Nafsiah merasa tertantang ketika suaminya dipercaya sebagai Gubernur NTT periode 1978 sampai 1988. Karena pada dasarnya yang dituntut seorang pemimpin adalah mendengar rakyat dan memenuhi kebutuhannya.
Selama 10 tahun memimpin NTT, Ben Mboi memiliki program unggulan di antaranya Dana Kesehatan Rakyat (DKR), Operasi Nusa Makmur (ONM), OperasiNusa Hijau (ONH), Panca Warsa Benah Desa dan lain-lain.
"Karena itu, setiap kali saya ke luar negeri, selalu yang dipesan hanya buku dan buku," imbuh mantan Menteri Kesehatan era Presiden Susilo Bambang Yudhyono itu.
"Saya masih beruntung menjadi istri pertamanya. Dia selalu bilang istri kedua saya itu adalah buku. Istri ketiga adalah tenis. Sebagaimana diketahui, istri kedua dan ketiga itulah yang lebih disayangi daripada istri pertama," ujaran Nafsiah sontak membuat mereka yang hadir tertawa.
Tak segan Ben Mboi selalu menguji hasil pemikiran, ide-ide dan penglihatan dari apa yang ia baca dengan realitas lingkungan.
"Saya sekarang pusing karena bukunya banyak sekali. Saya tidak tahu mau bikin apa. Ada ribuan buku dan cakupannya luas sekali. Kami sekarang mau bikin katalog semua buku itu, kemudian baru mau diapain kita pikirkan nanti," ujar dia.
Satu kesukaan lain yang selalu melekat pada Ben Mboi, suka berlama-lama pidato atau sekadar berbincang dengan banyak orang. Dan orang-orang dalam bedah buku itu banyak yang pernah dikuliahi Ben Mboi.
Jauh dari itu semua, menurut Nafsiah, Ben Mboi adalah seorang patriot bangsa. Karena itu selalu pemikirannya mengenai bagaimana Indonesia lebih baik di kemudian hari.