TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti akan memperpanjang Operasi Camar Maleo ketiga dengan sasaran menangkap jaringan teroris kelompok Santoso yang bermarkas di hutan wilayah Poso.
"Operasi Camar Maleo 3 kami perpanjang lagi sampai akhir tahun," kata Badrodin, Senin (19/10/2015) di Mabes Polri.
Diungkapkan Badrodin berdasarkan evaluasi operasi Camar Maleo 3, anggotanya di lapangan memang berhasil menemukan tanda-tanda keberadaan Santoso dan anak buahnya.
"Banyak ditemukan jejak-jejak. Mereka pindah-pindah. Saya tambah lagi personel Polri 1000 orang ke Poso," tambahnya.
Untuk diketahui kelompok Santoso terus diburu karena ada tiga warga yang adalah petani diduga dibunuh kelompok Santoso dalam beberapa hari terakhir, Minggu (13/9/2015) hingga Selasa (15/9/2015).
Pembunuhan itu merupakan teror serta aksi balas dendam pascabaku tembak 16, 17, 18 dan 19 Agustus antara Polri dan teroris kelompok Santoso.
Peristiwa pertama terjadi di Dusun Baturiti, Desa Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong, Minggu (13/9). Korbannya I Nyoman Astika (70), leher korban dipenggal.
Peristiwa kedua terjadi, Senin (14/9) pukul 10.00 WITA di Desa Torue, Parigi Moutong. Hengky (50) warga setempat tewas dibunuh.
Peristiwa lainnya terjadi Selasa (15/9/2015) sore ditemukan satu mayat lagi dengan kondisi badan utuh oleh Tim gabungan Polres Parigi Moutong dan Brimob Polda Sulteng.