TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat Indonesia pada dasarnya sangat menghargai perbedaan.
Begitu kata Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) Jusuf Kalla saat menerima Forum Komunikasi Umat Beragama Papua di rumah dinas Wakil Preside Jalan Diponegoro, Meteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2015),
Pemerintah, menurut JK, selalu berusaha untuk adil dengan memberi kesempatan yang sama kepada tiap kelompok.
Jusuf Kalla menyebut hari libur nasional di Indonesia adalah untuk semua hari raya agama yang diakui negara.
Selain itu di kabinet pemerintah juga selalu memberikan jatah untuk setiap kelompok.
Dikatakan JK bahwa Islam yang merupakan agama mayoritas adalah Islam yang toleran. Ia mengklaim Islam di Indonesia berbeda dengan Islam di Timur Tengah.
"Karena yang membawa Islam ke-Indonesia adalah pedagang. Pedagang ingin damai, kooperatif, agar bisnis lancar," katanya.
Namun bentrokan antar kelompok agama masih saja terjadi. Selain ada konflik yang murni agama, ada juga konflik politik yang membawa-bawa nama agama.
Jusuf Kalla menyebut hal itu sudah terjadi di Poso dan Ambon.
"Memang ada kasus yang kadang bernuansa agama, dan itulah yang harus kita harus senantiasa berusaha cegah dan selesaikan," jelasnya.
Ia mengimbau agar tokoh tokoh unat beragama, untuk bisa selalu menjaga umatnya masing-masing. Komunikasi itu juga bisa dimanfaatkan untuk mencegah konflik lanjutan.
"Jaga toleransi dan perdamaian, agar tokoh-tokoh agama lebih sering saling mengunjungi, berkomunikasi," tandasnya.