TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Situasi Aceh Singkil saat ini sudah relatif kondusif menurut Gubernur Aceh, Zaini Abdullah.
Kelompok yang sempat mengungsi usai pembakaran gereja di Aceh Singkil pekan lalu, sudah kembali ke kediamannya masing masing.
Zaini Abdullah kepada wartawan usai melaporkan insiden pembakaran gereja, ke Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, di kantor Wapres, Jakarta Pusat, Rabu (21/10/2015), mengatakan bahwa pemerintah daerah juga tetap berupaya untuk mengantisipasi terulangnya insiden tersebut.
"Mereka bertemu dan ada kesepakatan, dan ada proses pengamanan," ujarnya.
Kejadian pembakaran itu berlangsung pada 13 Oktober lalu, dipicu oleh penertiban bangunan gereja yang tidak berizin, hingga berakhir menjadi bentrokan serta pembakaran gereja, dan penembakan yang menyebabkan satu orang tewas.
Umat gereja pun sempat mengungsi pasca kejadian.
Rencananya bangunan gereja yang tidak memiliki izin, akan ditertibkan sendiri oleh para pengelolanya. Pihak pemerintah daerah memberikan tengat waktu hingga 29 Oktober mendatang.
Dari 17 gereja yang ada di Aceh Singkil, hanya 10 yang akan ditertibkan, karena sisanya diketahui sudah mengurus izin.
"Tadi Wapres bilang, Menag (Menteri Agama) akan datang ke Aceh," katanya.
Sudah puluhan tahun kondisi Aceh relatif damai. Hingga terjadi insiden pada 13 Oktober lalu, Gubernur Aceh menduga ada penyusup yang mendapatkan keuntungan dari kerusuhan tersebut.
'Mungkin juga ada sesuatu yang nyusup. Banyak pihak yang tak suka dengan kondisi ini," ujarnya.