Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Taufik Widjoyono mengatakan perlunya perubahaan paradigma dalam hal urbanisasi.
"Dalam penataan kawasan perkotaan urbanisasi bukan bukan sebagai sebuah masalah, melainkan sebuah peluang dalam pembangunan," kata Taufik usai menghadiri acara Asia Pacific Regional Meeting (APRM) for Habitat III di Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Urbanisasi dapat dijadikan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Sementara itu, APRM for Habitat III merekomendasikan, isu perkotaan harus menjadi perhatian bersama.
Seluruh pihak didorong berkomitmen politik jangka panjang dalam pencapaian Sustainable Development Goals ke-11 dan SDG lainnya.
"Perlu sebuah agenda perkotaan yang inklusif, aman dan resilent. Juga pembagunan kota dan permukiman yang berkelanjutan," kata Agustaviano Sofjan selaku Ketua Advisory Board APRM.
Prinsip-prinsip dan rekomendasi yang ada dalam Deklarasi Jakarta tersebut akan menjadi masukan dalam pertemuan PrepCom III di Surabaya pada Juli 2016 mendatang.
"Nantinya akan dimasukkan kedalam penyusunan Agenda Baru Perkotaan pada pertemuan Habitat III di Quito, Ekuador pada Oktober tahun depan," katanya.
Hadir delegasi tingkat menteri atau yang mewakili negara-negara asia pasifik serta pemangku kepentingan lainnya seperti United Nation, kalangan professional, cendekiawan, sector swasta, pemuda, dan masyarakat sipil.