Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier menilai postur anggaran dalam RAPBN 2016 sangat buruk. Hal itu dilihat dari sisi realisasi dan asumsi perdapatan.
"RAPBN 2016 tidak realisitis dan asal-asalan," kata Fuad kepada wartawan, Minggu (25/10).
Dia mencontohkan rendahnya asumsi makro dalam RAPBN dengan alasan lesunya kondisi ekonomi yang disampaikan pemerintah tidak singkron dengan dengan target penerimaan yang tinggi.
"Target-target penerimaan masih banyak yang tidak realistis, DPR harus meminta pernyataan kesanggupan eksekutif untuk merealisasikannya," ujarnya.
Sementara itu soal postur anggaran yang lebih menitik beratkan pada proyek jangan panjang tidak menuntaskan permasalahan dimana pemutusan hubungan kerja terjadi besar-besaran.
Berdasarkan catatan Kementrian Ketenaga Kerjaan hingga bulan Maret sudah terjadi 300 ribu PHK disejumlah wilayah.
"Itu yang tercatat 300 ribu pada bulan maret kalau sekarang sudah jutaan, karena yang tercatat itu hanya pada sektor formal, yang sekrot nonformal tidak tercatat. indikasi lainnya, orang berbondong-bondong mendatangi kantor BPJS untuk menarik tabungan Jaminan Hari Tua," kata Fuad.