TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musibah kebakaran hutan pada tahun ini tidak hanya terjadi di Sumatera dan Kalimantan.
Namun kebakaran hutan juga merambah wilayah lain seperti Papua.
Meski bukan yang pertama kali, tapi kebakaran hutan di Papua pada tahun ini dinilai Greenpeace termasuk musibah signifikan.
"Dari 28 ribu lebih titik api di seluruh Indonesia sepanjang Agustus hingga Oktober, 10 persen titik api tersebut ada di Papua," kata Ketua Tim Kampanye Politik Hutan Indonesia Greenpeace, Yuyun Indradi, dalam konferensi pers di Menteng, Jakarta, Kamis (29/10/2015).
Fenomena ini, menurut Yuyun, adalah indikasi semakin masifnya laju penggundulan hutan tropis di Papua.
"Padahal Papua itu merupakan pertahanan terakhir hutan tropis kita," kata Yuyun.
Berdasarkan temuan Greenpeace, hutan Papua yang dibakar, kebanyakan berada di daerah Marauke.
Hal ini dicurigai akibat adanya proyek Marauke Interated Food and Energy Estate yang tengah dikembangkan pada kawasan tersebut.
"Kalau dibiarkan, bencana yang terjadi di Kalimantan dan Sumatera bisa pindah ke Papua,"katanya.