News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

RAPBN 2016

Pesan Prabowo ke Fraksi Gerindra: Jangan Takut Suarakan Rakyat Walau Sendirian

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan tertutup di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/1/2015). Presiden Jokowi dan Prabowo mengatakan mereka bertemu dalam rangka silaturahmi yang membicarakan masalah terkini bangsa. (Tribunnews/HO/Setpres/Rusman)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fraksi Gerindra satu-satunya partai politik yang belum menyetujui RAPBN 2016.

Gerindra menganggap RAPBN 2016 belum menyentuh untuk kepentingan rakyat seperti penyertaan modal negara (PMN) untuk BUMN.

Meski menjadi satu-satunya fraksi yang menolak RAPBN 2016, Gerindra tidak gentar.

Karena menurut Wakil Ketua Umum Gerindra, Edhy Prabowo, partainya mendapat pesan dari Prabowo Subianto untuk menyuarakan aspirasi rakyat.

"Dari awal Pak Prabowo sampaikan, sekalipun sendirian selama suarakan rakyat tetap suarakan," kata Edhy di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (30/10/2015).

Sikap Fraksi Gerindra pun memaksa pemerintah melakukan lobi-lobi. Bahkan Presiden Joko Widodo pun harus turun tangan dengan memerintahkan Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro untuk menemui Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.

"Memang semalam kan presiden mengutus Menteri Keuangan ketemu Pak Probowo. Itu untuk memberikan penjelasan RAPBN 2016," tuturnya.

Edhy menuturkan, dalam pertemuan Menkeu dengan Prabowo, orang nomor satu di Gerindra itu dijelaskan mengenai postur APBN maupun asumsi makro. Menurutnya, pertemuan tersebut terjadi pada pukul 03.00 WIB.

"Jam 3 tadi pagi Menkeu menemui Pak Prabowo," tuturnya.

Ketua Komisi IV DPR RI itu menuturkan, posisi Gerindra menolak RAPBN 2016 bukan tanpa alasan.

Menurutnya, RAPBN 2016 yang dijelaskan Menkeu masih dianggap Gerindra tidak pro terhadap rakyat.

"Sikap kita kan posisinya menolak bukan tanpa alasan. Kita belum bisa menerima," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini