TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh permohonan sejumlah guru tidak tetap/non PNS mendapat sertifikasi, sehingga turut mendapat pendidikan yang mempuni dalam menjalankan tugas keprofesionalannya.
Sertifikasi itu juga diiringi berhaknya memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan sejahtera sosial yang meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain berupa tunjangan profesi, tunjangan fungsional dan tunjangan khusus.
Para pemohon mempersoalkan Pasal 14 ayat 1 huruf a dan Pasal 15 ayat 1 UU Guru dan Dosen. Sebab sertifikat pendidik hanya diberikan kepada guru tetap.
Namun, berdasarkan putusan majelis, para pemohon dianggap tidak beralasan menurut hukum.
"Menolak permohonan para pemohon untuk seluruhnya," tegas Ketua Majelis Hakim MK, Arief Hidayat membacakan putusan di ruang sidang MK, Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Dalam pertimbangannya, MK mengatakan karena telah jelas tidak setiap guru serta-merta mendapat fasilitas dan keuntungan sebagaimana diatur oleh UU Nomor 14 Tahun 2005, sebagaimana dikehendaki para pemohon.
"Justru akan menjadi bertentangan dengan UUD 1945 apabila pengertian guru yang terdapat dalam ketentuan UU yang dimohonkan pengujian dalam permohonan a quo, diartikan mencangkup juga guru-guru sebagaimana disebutkan dalam petitum permohonan para pemohon,"
Sebab, Arief menerangkan, jika diartikan seperti yang didalilkan para pemohon, yakni guru non PNS atau tidak tetap kerena sudah lama mengajar berhak mendapat kesamaan, maka segala persyaratan kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi, dan persyaratan lainnya menjadi tidak ada gunanya. Padahal persyaratan itu justru sangat dibutuhkan karena semua berkait langsung dengan pencapaian tujuan pendidikan nasional yang visi, misi, dan strateginya telah dituangkan dalam UU Sisdiknas.
Untuk diketahui, uji materi ini dimohonkan oleh Sanusi Affandi, SH, MM, yang menjadi guru non PNS di SMKN kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur. Kemudian Guru tidak tetap SMAN Muncar, Nanyuwangi, Saji, S.pd, Guru tidak tetap di SMPN Tegaldlimo, Ahmad Aziz Fanani, S.Pd.i, M.Pd.i, Guru tidak tetap SMPN Satu Atap Muncar, Muiz Maghfur, S.Pd.I, dan Guru tidak tetap SDN 2 Tegaldlimo, Banyuwangi, Ratih Rose Mery, S.Pd.I