Laporan Wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang diidentikkan pada aliran Islam tertentu.
Menurut Direktur Eksekutif IndoBarometer Mohammad Qodari, membuat partai ini tidak dapat meraup suara banyak dari pemilih di beberapa provinsi. Terutama di provinsi yang memiliki ideologi politik tertentu, seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah.
"PKS masih kesulitan masuk di Jawa Tengah dan Jawa Timur karena disana sudah terlanjur mengecap partai ini sebagai Wahabi," kata Mohammad Qodari pada diskusi Perspektif Indonesia di Menteng, Jakarta, Sabtu (7/11/2015).
Menurut Qodari, Jawa Tengah dan Jawa Timur yang ideologi keIslamannya lebih cenderung tradisional dan dekat dengan pemikiran Nadlhatul Ulama. Hal tersebut tidak cocok dengan citra PKS yang terlalu kental nuansa Timur Tengahnya.
"Kalau di Jakarta dan Jawa Barat itu masih bisa diterima, tapi kalau di Jawa Tengah dan Jawa Timur bertentangan dengan ideologi politik di sana," kata Qodari.
Qodari mengingatkan hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi partai yang mengenalkan diri sebagai partai dakwah ini, terlebih PKS pada Pemilu legislatif 2019 menargetkan perolehan suara diatas 10 persen.