News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

AJI Nilai Serius Ancaman Terhadap Tiga Jurnalis di Lumajang

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SOLIDARITAS - Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Mahasiswa Kalimantan Barat (APMKB) menggelar aksi solidaritas, di Bundaran Untan, Pontianak, Kalbar, Sabtu (3/10/2015). Aksi solidaritas ini merupakan bentuk dukungan kepada kaum tani yang menolak aktivitas tambang ilegal hingga terbunuhnya seorang aktivis petani dengan sadis,Salim Kancil dan penganiayaan terhadap Tosan oleh sekelompok orang di desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa timur pada (26/9/2015) beberapa hari lalu. Dalam Akasinya APMKB menuntut hentikan tindakan kriminalisasi yang menggunakan alat negara (TNI dan Polri) terhadap petani serta hentikan perampasan tanah dan laksanakan reforma agraria sejati serta meminta pihak berwajib mengusut tuntas kasus yang menimpa Salim Kancil dan Tosan. TRIBUN PONTIANAK / ANESH VIDUKA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Suwarjono yakin polisi mampu menangkap pelaku teror terhadap tiga jurnalis di Lumajang, Jawa Timur, yang diancam melalui pesan singkat (SMS).

Ketiga tiga jurnalis yang menjadi sasaran, yaitu Wawan Sugiarto alias Iwan (kontributor TV One), Achmad Arief (JTV) dan Abdul Rohman (kontributor Kompas TV).

"Tidak ada alasan bagi kepolisian tidak bisa mengusut kasus ini. Karena pengguna handphone di Indonesia terdeteksi," kata Suwarjono di Kantor YLBHI, Jakarta, Senin (9/11/2015).

Suwarjono menilai, teror yang dialami tiga jurnalis yang sedang bertugas di Lumajang, Jawa Timur cukup serius.

Karena bukan tidak mungkin dari teror tersebut bisa berakibat sama seperti yang dialami Salim Kancil dan Tosan.

Polisi, kata Suwarjono harus bertindak cepat menangkap pelaku penyebar teror untuk jurnalis tersebut.

Adanya ancaman terhadap tiga jurnalis di Lumajang tak lepas dari adanya "orang kuat" yang merasa terganggu dengan pemberitaan.

"Bahkan tiga jurnalis di Lumajang diancam akan dibunuh. Ini ada keterlibatan pihak-pihak yang memiliki kekuasaan," tuturnya.

Diketahui, preman pro penambangan liar di Desa Selok Awar-awar, Pasirian, Kabupaten Lumajang kembali berulah.

Tiga wartawan di Lumajang mendapat ancaman melalui SMS dari orang tak dikenal. SMS berisi ancaman itu dikirim secara serentak kepada tiga wartawan itu pada Kamis (5/11/2015) menjelang tengah malam.

"Hanya selisih beberapa detik. Narasi dan bahasanya sama," kata Rohman kepada SURYA.co.id, Sabtu (7/11/2015).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini