Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo diharapkan dalam melakukan rombak kabinet harus berbasis kinerja bukan atas dasar kebutuhan politik.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengataka bila benar Presiden Jokowi kembali melakukan perombakan kabinet harus punya pertimbangan yang matang.
Jangan sampai reshuffle atau rombak kabinet dilakukan atas dasar desakan politik untuk mengakomodir kepentingan sepihak saja.
"Sehingga siapapun yang akan kena reshuffle maka basisnya adalah kinerja. (Mentari) yang dinilai tidak memuaskan, bukan karena kebutuhan konfigurasi politik baru," kata Arsul saat dikonfirmasi, Jumat (13/11/2015).
Pria yang juga menjabat sebagai Anggota Komisi III DPR RI itu menuturkan, selain menteri, posisi lembaga yang santer diisukan akan kena reshuffle adalah Jaksa Agung.
Menurutnya, untuk hal tersebut, Arsul meminta agar Presiden Jokowi tidak termakan isu dan harus melihat pada kinerjanya.
"Tentu saran saya agar kinerja seluruh menteri ini (menjadi dasar penilaian), termasuk Jaksa Agung. Maka basisnya (reshuffle) nanti kinerja," tuturnya.