Kapolri dan Panglima TNI Sudah Diinstruksikan Untuk Tingkatkan Keamanan
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Ancaman serangan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Indonesia, tidak sebesar negara negara Eropa seperti Perancis.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) mengatakan negara-negara di Eropa telah berpartisipasi memerangi ISIS di negara negara Arab.
Kepada wartawan di Lanud Iskandar Muda, Banda Aceh, NAD, Minggu (15/11/2015), Jusuf Kalla mengatakan bahwa serangan ISIS di Eropa sepertinya dipicu oleh motif balas dendam.
Sedangkan Indonesia hingga kini tidak terlibat dalam perang melawan ISIS di tanah Arab.
"Karena masalah sekarang ini kelihatannya lebih banyak ke Eropa. Jadi lebih banyak ISIS itu membalas. dan Indonesia kan tidak terlibat di situ," ujarnya.
Indonesia pernah mengalami peristiwa serupa seperti yang dialami Perancis.
Jusuf Kalla menyebut salah satunya adalah peristiwa bom Bali pada 2002 lalu, yang menewaskan 202 orang.
Saat itu di Indonesia terjadi aksi terorisme, karena antara lain dipicu peristiwa di Afganistan dengan kelompok Al Qaeda nya.
Saat ini yang terjadi dengan ISIS, adalah kasus yang berbeda.
"Walapun ada kemungkinan, tapi resiko kita tidak sebesar resiko negara-negara besar itu," ujarnya.
Ia mengaku sudah menginstruksikan Kapolri, Jendral Pol, Badrodin Haiti dan Panglima TNI, Jendral TNI, Gatot Nurmantyo untuk meningkatkan pengamanan di Indonesia. Terutama pada onyek-obyek vital seperti bandara.
"Kemudian di perbatasan juga kalau ada orang yang datang, kita lebih ketat (mengawasi). Karna ini bisa terjadi dimana pun di dunia ini," terangnya.