TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Skandal pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla yang diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto mengundang pro dan kontra di tengah masyarakat.
Laporan Menteri ESDM ke MKD DPR menyebut Novanto, sosok yang diduga mencatut nama presiden dan wapres untuk memperoleh jatah saham di PT Freeport, perusahaan tambang ternama dunia yang beroperasi di Papua.
Kiprah Novanto pun menjadi perhatian publik.
Suami bekas mantan Deisti Astriani Tagor ini belakangan banyak disorot banyak kasus.
Ini keempat kalinya bagi Novanto terpilih menjadi anggota DPR.
Empat kali pula Novanto terpilih jadi anggota Dewan dari daerah pemilihan (Dapil) Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni periode anggota DPR-RI dari Partai Golkar (1999 - 2004, 2004 - 2009, 2009 - 2014, 2014 - 2019).
Untuk periode 2014-2019 ini Novanto terpilih jadi ketua DPR.
Data BPS tahun 2014, NTT dikategorikan provinsi termiskin di Indonesia. Dengan kata lain provinsi ke-3 termiskin di Indonesia setelah Papua dan Papua Barat.
PS yang dilansir situs provinsi NTT menyebut rilis Susenar per Maret 2014 dan Maret 2015 memperlihatkan penduduk miskin di Provinsi NTT meningkat.
Dimana pada bulan Maret 2014 posisi penduduk miskin di NTT 994.68 ribu orang dengan presentase 19,82 persen dibulan September 2014 posisi penduduk miskin di NTT menurun menjadi 19,60 persen namun di Maret 2015 penduduk miskin di NTT meningkat lagi menjadi 1.159.84 ribu orang atau 22,61 persen.
NTT juga sering disorot karena adanya sejumlah temuan penderita busung lapar.
Termasuk kabar mengenai warga NTT Juni 2015 lalu yang diketahui ada warganya makan pakan ternak karena tak kekurangan bahan makanan pokok.
Sejumlah LSM menyoroti hal itu.
Baca Beritanya : Warga NTT Terpaksa Makan Pakan Ternak
Novanto dikenal sebagai pengusaha dan politisi. Pebisnis yang banyak bergerak di bidang perhotelan ini memulai karir bisnisnya dari usaha kecil-kecilan saat kuliah di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Ia memulai bisnisnya dengan berjualan beras dan madu di Surabaya untuk menjaga kelangsungan hidup di kota orang. Setya juga bekerja sebagai sales di sebuah dealer penjualan mobil. Kepiawaiannya dalam memasarkan produk membuat pemilik dealer mempercayainya sebagai Kepala Penjualan Mobil di seluruh wilayah Indonesia Timur [Sumber: wikipedia].
Gaya hidupunya pun cukup glamor.
Baca Beritanya: Gaya Hidup Ketua DPR RI, Pakai Mobil Jaguar Rp 2,5 M dan Arloji Rp 2 M