TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI dari fraksi Partai Demokrat Roosalynda Marpaung terus berusaha menghindari wartawan usai diperiksa sekitar 10 jam oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi.
Roosalynda diperiksa terkait kasus bansos yang menjerat Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho sebagai tersangka.
Roosalynda berusaha menghindari wartawan dan memasuki ruang tunggu KPK.
Kepada wartawan, Roosalynda hanya mau mengatakan ditanya sebanyak 24 pertanyaan dan ditanya mengenai tugas pokok dan fungsi DPRD Sumatera Utara.
Ketika ditanya mengenai uang yang diberikan Gatot, Roosalynda tidak mau menjawab.
"Tanya ke yang resmi aja. Tanya ke penyidik," singkat Roosalynda di KPK, Jakarta, Rabu (18/11/2015).
Roosalynda kemudian memainkan telepon selulernya.
Dia berusaha memastikan jika mobil yang menjemputnya sudah berada di depan KPK.
Untuk menghindari wartawan, Roosalynda kemudian masuk ke toilet.
Selang beberapa menit, bekas politikus Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) itu kemudian keluar dari toilet.
Roosalynda kemudian menempelkan selulernya di telinganya seperti sedang bertelepon.
Dengan cara itu, dia kemudian keluar dari KPK dan berusaha menerobos kerumunan wartawan yang sudah menunggunya.
Roosalynda berusaha keras menghindar dari kerumunan wartawan sambil terus menempelkan selulernya di kupingnya.
Saat hendak memasuki mobilnya, tiba-tiba satu orang laki-laki dalam mobil tersebut menghalau kamera wartawan.