TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Deputi 4 Bidang Sumber Daya Manusia, Iptek, dan Budaya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Safri Burhanuddin menjelaskan sebab kementeriannya mencanangkan Gerakan Budaya Bersih dan Senyum.
Menurut Safri, Kemenko Maritim membawahi beberapa kementerian di antaranya adalah Kementerian Pariwisata dan berdasarkan data yang dia sebutkan peringkat pariwisata Indonesia berada pada posisi 50 dari 100 negara. Jauh dibandingkan negara tetangga.
"Karena indikator bagus tidaknya pariwisata itu keramahan dan kebersihan maka kami canangkan gerakan ini," kata Safri saat memberikan sambutan acara pencanangan Gerakan Bersih dan Senyum di kawasan Rumah susun (Rusun) Marunda, Jakarta, Sabtu (28/11/2015).
Selain itu masih maraknya didapatkan sampah yang berserakan tepat setelah satu tempat dibersihkan. Dinilai Safri, terjadi akibat masih belum melekatnya budaya sadar kebersihan pada masyarakat.
Pada gerakan yang langsung menyasar keluarga ini, Safri menyebutkan dalam perumusannya Kemenko Maritim tidak main-main.
"Ada sosiolog yang kami libatkan sehingga kegiatan ini dapat berkelanjutan," katanya.
Sedangkan kawasan Rusun Marunda menjadi lokasi pencanangan, dijelaskan karena Kemenko Maritim menilai tempat ini merupakan lokasi ideal dimulainya Gerakan Budaya Bersih dan Senyum.
"Mereka sebelumnya penduduk yang tidak bermukim tetap sekarang sudah tinggal di tempat bersih," kata Safri.
Safri juga menyebutkan pada tiga bulan kedepan dia dan Menko Maritim Rizal Ramli berencana meninjau kembali gerakan ini di Rusun Marunda.
"Jadi nantinya kami bisa bilang, kalau mau lihat contoh masyarakat pariwisata datang saja ke Marunda," katanya.