TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Korban kembali jatuh ketika operasi Camar Maleo, mengejar kelompok Santoso berlangsung di Poso, Sulawesi Tenggara.
Seorang Prajurit TNI dari tim ambush (pengendapan) TNI Bravo 15 gugur ketika melakukan tugas.
Menanggapi hal itu, Kepala Polisi Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, dirinya telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk terus melakukan pengejaran sampai pemimpin kelompok teroris, Santoso ditangkap.
"Masih tetap jalan terus‎, kami kerja sampai dapat," ujar Badrodin di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (30/11/2015).
Badrodin mengatakan, tertembaknya prajurit dalam operasi tersebut merupakan resiko tugas yang diembannya.
"Kalau dia (kelompok teroris) tidak ketembak, kita yang ketembak, enggak ada masalah (jadi hambatan). Tidak hanya di Poso saja, di Jakarta juga kalo gerebek bisa saja," ucap Badrodin.
Badrodin mengatakan, pihaknya akan terus gencar memburu Santoso dan optimis bulan Januari 2016 personel gabungan TNI-Polri bisa memberantas kelompok teroris di sana.
"Bulan Januari targetnya diselesaikan," kata Badrodin.