TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian turut disebut dalam percakapan yang diduga dilakukan Setya Novanto bersama pengusaha Reza Chalid dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Maroef Sjamsoeddin.
Kabar 'penyebutan' tersebar luas di jejaring aplikasi Whatsapp dan Blackberry Messenger, Selasa (1/12/2015). Dalam grafis yang diterima wartawan, Tito Karnavian disebut sebanyak empat kali.
Selain itu, ada nama elit politik lain, seperti Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan mantan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa.
Setelah ramai diperbincangkan, Tito Karnavian angkat bicara. Dia mengaku tak pernah berbicara mengenai Freeport kepada pihak terkait. Dia hanya menyampaikan pandangan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, terkait pengelolaan sumber daya alam (SDA) di Papua oleh perusahaan itu.
Mantan Kapolda Papua ini mengaku membicarakan hal itu saat bertemu dengan Sudirman di kantornya.
Dia diminta menghadap untuk membahas peristiwa penembakan di Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM pada bulan September lalu.
"Yang pernah saya sampaikan kalau tidak salah pak sudirman said saat ada kasus peristiwa penembakan di kantor beliau saya datang ke TKP. Saya sendiri tak pernah bicara mengenai Freeport ke pihak terkait mengenai masalah freeport ini," tutur Tito ditemui di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/12/2015).
Di kesempatan tersebut, Tito mengklaim Sudirman menanyakan pandangan mengenai pengelolaan SDA oleh Freeport karena dia pernah menjabat sebagai Kapolda Papua selama dua tahun.
"Prinsip saya menyampaikan jangan sampai penanganan freeport terjadi gejolak, karena kalau terjadi gejolak itu bisa berdampak gerakan kemerdekaan yang ada di sana. Itu isu Freeport mudah sekali dipelintir oleh kelompok-kelompok tertentu," kata dia.
Sehingga apabila dalam rekaman suara muncul nama Tito Karnavian, maka kata dia pembicaraan itu mungkin terkait Sudirman Said yang menyampaikan pandangan dirinya mengenai pengelolaan SDA oleh Freeport.
Di kesempatan itu, dia mengaku didampingi Dir Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti dan penyidik AKP Hendro.